Mendaki dalam gelap



Porsea, 3 Maret 2019

Tidur ku semakin tidak nyaman dengan gemuruh suara di telinga. Walaupun mata ini tertutup, dan badan ini lelah. Pikiranku terus tertuju pada rutinitas yang hendak ku lakukan besok. Pikiranku menolak berustirahat...

Pandanganku semakin gelap, tubuhku seakan dihempaskan ke bawah. Aku penasaran kemanakah aku akan dibawa oleh sensasi ini. Tubuhku terus bergelombang, seakan ada ombak di tengah perutku.

dan terjadi lagi .. aku seolah terhempas di sekitar tempat tidurku. tapi aku sadar tubuhku masih terbaring. pandanganku tersungkur ke bawah, yg kulihat hanyalah kegelapan. aku mencoba berdiri .. aku kehilangan utara dan selatanku. tapi aku sadar aku sudah di dunia yang lain. kesadaran yang lain.

Imajiku mengarah pada langit, aku ingin melihat langit. tanpa pandanganpun aku tau harus kemana. kulewati tembok sekitarku, aku berjalan dan melompat. Mencari atap rumah tertinggi.

Seakan org bodoh, aku meraih atap rumah itu, aku harusnya bisa terbang, tapi tangku bahkan kesulitan mengangkat tubuh ringan ini. ini adalah beban pikiran yang kubawa ke dunia ini. Aku tidak percaya diri kalau aku mampu terbang bebas. ataukah aku lupa bahwa ini bukan dunia nyata.

aku terus melewati gedung gedung tinggi itu. aku masih kesulitan untuk mengatur pergerakanku. perasaan ini antara kesal dan marah dan tentu saja penasaran apa yg sebenarnya terjadi. Langit yg kucaripun tidak seindah inginku. aku melihat langit abu2 di sore hari. tak ada cahaya ataupun awan yang terbentuk. yang kulihat dan yang kurasakan semakin tidak teratur.

Rasanya malas sekali melihat dunia ini, pandanganku semakin kabur, mungkin aku akan terbangun.

- bersambung -

Komentar

Postingan Populer